wajah yang indah tak jarang membuat iri para pria dan wanita. Akan tetapi kegantengan atau kecantikan tampaknya memang hanya sedalam kulit. Menurut penelitan baru, mereka yang memiliki fitur wajah simetris, yang dianggap banyak orang lebih menarik, secara signifikan lebih egois ketimbang yang lainnya.
Para peneliti menemukan bahwa kecenderungan mereka lebih sedikit untuk bekerja sama dalam mengejar kebaikan yang lebih besar dan lebih cenderung memperhatikan kepunyaan mereka sendiri. Sebagai bagian dari studi itu, para peserta diberikan pilihan untuk menjadi "merpati" dan bekerja sama dengan orang lain demi keuntungan bersama, atau mengambil peran sebagai "elang".
Para ilmuwan kemudian menganalisis wajah mereka dan menemukan bahwa mereka yang memiliki fitur wajah lebih simetris lebih cenderung menjadi elang.
Tim peneliti memeriksa fitur wajah 292 orang pada usia 83 yang mengambil bagian dalam Lothian Birth Cohort 1921, sebuah studi yang memantau pesertanya sepanjang hidup mereka. Mereka menganalisis 15 "penanda" wajah, termasuk posisi mata, hidung, mulut dan telinga, dan mampu membandingkan simetri wajah peserta.
Mereka yang memiliki wajah Asimetris cenderung kurang sehat dan lebih cenderung mengalami kehilangan masa kecil. Faktor-faktor seperti kurangnya nutrisi, penyakit, paparan asap rokok dan Polusi meninggalkan jejak mereka, simpul para peneliti. Bahkan mereka yang beranjak dari kemiskinan menuju kekayaan tidak bisa melarikan diri dari tanda-tanda tersebut.
Garis dalam dan kulit yang diterpa Cuaca merupakan penanda tentang kehidupan keras mereka, kata para peneliti. Karena orang dengan wajah simetris cenderung lebih sehat dan lebih menarik, mereka juga lebih mandiri dan dorongannya kurang untuk bekerja sama dan mencari bantuan dari orang lain, menurut temuan studi itu.
Melalui seleksi alam selama ribuan tahun, karakteristik ini terus ada hingga hari ini. Penelitian tersebut yang diterbitkan dalam jurnal Economics anda Human Biology, disusun oleh para peneliti Universitas Edinburgh.
Prof. Ian Deary, dari bagian psikologi universitas tersebut mengatakan: "Simetri pada wajah dianggap sebagai penanda apa yang disebut stabilitas perkembangan: kemampuan tubuh untuk menahan sumber stres di lingkungannya (faktor-faktor stres) dan tidak akan terlempar dari jalur perkembangannya.
"Kami bertanya-tanya apakah simetri wajah secara samar-samar akan merekam sumber stres pada awal kehidupan, yang menurut kami penting, atau total Akumulasi pengaruh sumber stres. "Hasilnya menunjukkan bahwa kekurangan di awal kehidupanlah yang meninggalkan beberapa kesan di wajah." Meskipun ada hubungan kuat antara kelas sosial dan simetri wajah pada pria, hubungannya pada wanita kurang jelas.
Para peneliti sekarang berencana untuk meneliti apakah simetri wajah juga dapat berperan dalam mengidentifikasi orang yang mungkin dalam peningkatan risiko penyakit.
SUMBER
tinggalkan komentar
0 komentar:
Catat Ulasan