Sabtu, September 17, 2011

Hati-hati "Jebakan Maut" saat Wawancara Kerja!



Interview dibuat sedemikian rupa untuk mengenali calon pekerja mana yang terbaik untuk menduduki posisi dalam suatu perusahaan. Selama proses interview, tentu saja Anda akan diberikan berbagai macam pertanyaan untuk mencari tau opini, kemampuan, keahlian, emosi, kepribadian, sikap maupun perilaku Anda.

Namun, ada kalanya pertanyaan yang diberikan sengaja dibuat untuk mengetes sampai sejauh mana mental, kejujuran, dan kekuatan pribadi seseorang. Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tetapi perlu Anda ketahui banyak informasi mengenai diri Anda justru terjawab pada pertanyaan-pertanyaan “maut” berikut ini:

“Ceritakan tentang diri Anda”

Pertanyaan ini terkesan sederhana dan open-minded. Pertanyaan ini juga sering dilontarkan untuk menjadi pencair suasana tegang antara interviewer dan kandidat. Meski terdengar sangat luas, namun saat menjawab, Anda diminta untuk tidak berbicara terlalu banyak tentang diri Anda.

Cukup 2-3 menit saja, ringkas, padat, dan jelas. Tak perlu mengumbar masa lalu Anda, apalagi tentang perusahaan Anda yang dulu. Cukup ceritakan tentang siapa Anda dan mengapa Anda merasa pantas untuk menduduki posisi incaran tersebut.

“Berapa gaji yang Anda harapkan?”
Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, Anda disarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang gaji rata-rata yang berlaku di kota Anda untuk posisi tersebut.

Namun, jika Anda tidak sempat mencari tahu dan tidak tahu harus menjawab apa, maka Anda bisa mengembalikan pertanyaan tersebut kepada interviewer dengan menanyakan berapa besar gaji yang bersedia mereka tawarkan.

Biasanya mereka akan memberikan penawaran terendah, karena tiap perusahaan pastinya ingin mengeluarkan gaji seminim mungkin. Bila, Anda merasa ‘dipaksa’ untuk mengatakan suatu nominal, maka yang terbaik adalah dengan memakai ‘nominal antara’. Misalnya “antara 2-3 juta”.

“Katakan mengapa kami harus menerima Anda?”
Pertanyaan ini telah menjadi pertanyaan yang paling menakutkan bagi para calon pekerja. Sebab jawaban yang Anda berikan menentukan apakah Anda dianggap layak untuk bergabung atau tidak. Jawaban yang paling pas adalah dengan menjabarkan kesanggupan Anda untuk menyelesaikan target-target yang dituntut dari posisi tersebut.

Misalnya, “Sebab, seperti yang kita tahu bersama, Anda membutuhkan seorang tenaga pengajar TKW yang tidak hanya mahir berbahasa asing, namun juga memiliki kemampuan untuk mengajar dengan baik. Nah, dari pengalaman saya, saya yakin Anda tahu bahwa saya memiliki potensi untuk memenuhi kedua tuntutan tersebut.”

“Jika Anda adalah (benda, hewan, atau tumbuhan), apa yang akan Anda lakukan?!

Mungkin saat mendengar pertanyaan ini Anda ingin mengernyit keheranan, namun jangan sampai hal itu memenuhi ekspresi wajah Anda. Memang terkadang interviewer bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal macam ini. Namun, dalam pertanyaan macam ini tidak ada jawaban salah dan benar.

Interviewer hanya ingin mengetes reaksi Anda untuk melihat apakah Anda tetap bisa menghadapi tekanan dengan baik. Jangan ragu untuk mencurahkan imajinasi Anda saat menjawab pertanyaan berikut, jadi jawab dengan mantap dan penuh percaya diri.

“Mengapa Anda keluar dari pekerjaan sebelumnya?”
Anda tentu tahu bahwa pertanyaan macam ini pasti akan ditanyakan, jadi persiapkan diri untuk menjawab dengan bijak dan jujur. Sampaikan alasan Anda berhenti, keluar, atau di PHK dengan ungkapan yang positif, tanpa menjatuhkan kredibilitas diri sendiri maupun perusahaan sebelumnya.

Misalnya,”Saya belajar banyak dari sekolah tempat saya bekerja dulu. Namun, saya tidak bisa melanjutkan mengajar di sekolah resmi sebab ijazah saya tidak sesuai dengan peraturan baru yang diterbitkan. Itulah sebabnya saya diminta mengundurkan diri.”

“Apa yang menjadi kelemahan Anda?”
Jawaban terbaik adalah dengan membeberkan kelemahan sambil menyertakan usaha apa yang Anda lakukan untuk mengatasinya.

Misalnya “Saya biasanya selalu bergumul dengan masalah perencanaan kerja yang terlalu banyak. Namun, bagaimana pun saya sudah mulai membiasakan diri menggunakan sistem penjadwalan sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik dan tidak semrawut.”

“Apa yang memotivasi Anda?”
Katakan dengan singkat pada sang penanya tentang apa yang menyebabkan Anda ingin mendapatkan pekerjaan di sana. Misalnya, “Saya ingin membantu para TKW agar mereka mampu berkomunikasi dengan baik saat bekerja di luar negeri. Dengan demikian, bangsa kita boleh bangga akan kemampuan para pekerjanya.”

“Bagaimana pendapat teman-teman lain tentang Anda?”

Pertanyaan ini boleh menjadi pertanda bahwa interviewer menyukai Anda dan mulai berpikir untuk merekrut Anda. Jadi, pertimbangkan jawaban dengan hati-hati, apalagi bila hal ini menyangkut rekomendasi yang mungkin bakal dimintanya dari pihak lain.

Misalnya,”Saya memiliki hubungan yang baik dengan semua rekan guru dan orang tua murid di sekolah saya terdahulu. Mereka berpikir bahwa saya pantas untuk menjadi seorang pengajar.”

sumber:kaskus.us

0 komentar:

Catat Ulasan

 
Design by yusup doank | Bloggerized by yusup doank juga | coupon codes